Diketahui, Li Xiufeng ditemukan tak bergerak dan sudah tidak bernafas di tempat tidur oleh tetangganya, ketika ia terjatuh dan menderita cedera pada kepalanya.
Ketika ia usaha membangunkannya gagal, sang tetangga yaitu Chen Qingwang menganggap Li Xiufeng telah meninggal dalam tidurnya, di desa Liulou, Beiliu, Provinsi Guangxi.
"Waktu itu ia belum bangun, jadi saya datang ke tempatnya bermaksud untuk membangunkannya," tutur Qingwang (60), menceritakan kunjungan sehari-harinya dalam membawakan makanan kepada wanita tua itu.
"Tidak peduli seberapa keras aku mendorong dan memanggil namanya, ia tidak bereaksi. Saya merasa ada sesuatu yang salah, jadi saya mencoba untuk mendengar napasnya, dan ternyata ia telah meninggal, namun tubuhnya masih hangat." tambahnya pria tersebut.
Menurut tradisi setempat, tubuh sang nenek yang dianggap telah meninggal dibaringkan dalam peti matinya menjelang pemakaman, agar teman dan kerabat dapat memberikan penghormatan terakhir.
Namun, sehari sebelum pemakamannya, Qingwang tiba di rumah tetangganya dan menemukan peti mati telah kosong dan mayat Li Xiufeng tidak lagi berada didalamnya.
"Kami begitu terkejut, dan segera memanggil para tetangga untuk datang membantu," katanya.
Dikutip dari Orange, saat mencari tubuh mayat yang hilang itu, para penduduk desa tertegun saat menemukan Xiufeng yang diduga telah meninggal itu sementara duduk di bangku dapurnya, sambil memasak.
"Saya tidur untuk waktu yang sangat lama. Setelah bangun, saya merasa sangat lapar, dan ingin memasak sesuatu untuk dimakan, aku kemudian mendorong tutup peti dan keluar." tutur Xiufeng kepada para penduduk desa.
Sebuah rumah sakit di daerah tersebut mempercayai bahwa Xiufeng mengalami mati suri, keadaan dimana orang tidak lagi bernapas, namun tubuhnya tetap hangat.
Ketika ia usaha membangunkannya gagal, sang tetangga yaitu Chen Qingwang menganggap Li Xiufeng telah meninggal dalam tidurnya, di desa Liulou, Beiliu, Provinsi Guangxi.
"Waktu itu ia belum bangun, jadi saya datang ke tempatnya bermaksud untuk membangunkannya," tutur Qingwang (60), menceritakan kunjungan sehari-harinya dalam membawakan makanan kepada wanita tua itu.
"Tidak peduli seberapa keras aku mendorong dan memanggil namanya, ia tidak bereaksi. Saya merasa ada sesuatu yang salah, jadi saya mencoba untuk mendengar napasnya, dan ternyata ia telah meninggal, namun tubuhnya masih hangat." tambahnya pria tersebut.
Menurut tradisi setempat, tubuh sang nenek yang dianggap telah meninggal dibaringkan dalam peti matinya menjelang pemakaman, agar teman dan kerabat dapat memberikan penghormatan terakhir.
Namun, sehari sebelum pemakamannya, Qingwang tiba di rumah tetangganya dan menemukan peti mati telah kosong dan mayat Li Xiufeng tidak lagi berada didalamnya.
"Kami begitu terkejut, dan segera memanggil para tetangga untuk datang membantu," katanya.
Dikutip dari Orange, saat mencari tubuh mayat yang hilang itu, para penduduk desa tertegun saat menemukan Xiufeng yang diduga telah meninggal itu sementara duduk di bangku dapurnya, sambil memasak.
"Saya tidur untuk waktu yang sangat lama. Setelah bangun, saya merasa sangat lapar, dan ingin memasak sesuatu untuk dimakan, aku kemudian mendorong tutup peti dan keluar." tutur Xiufeng kepada para penduduk desa.
Sebuah rumah sakit di daerah tersebut mempercayai bahwa Xiufeng mengalami mati suri, keadaan dimana orang tidak lagi bernapas, namun tubuhnya tetap hangat.